Bidik-kasusnews.com,Jakarta Divisi Humas Polri kembali mengajak masyarakat untuk tidak segan-segan mengadukan aksi premanisme yang meresahkan. Pengaduan dapat dilakukan ke hotline Polri di 110 tanpa terkena pulsa. Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengungkapkan, jajaran kepolisian yang terdekat dari lokasi akan langsung menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Polri juga memastikan identitas pelapor akan dijaga dengan baik. “Masyarakat silakan melapor ke kantor kepolisian terdekat atau melalui Call Center 110 secara gratis atau WhatsApp ke nomor pengaduan Divisi Humas Polri di 0896-8233-3678. Semua nomor pengaduan akan siap melayani 24 jam,” ungkap Kadiv Humas Polri, Sabtu (17/5/25). Ia menerangkan, premanisme merupakan tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat dan tidak bisa ditoleransi. Oleh karenanya, Irjen. Pol. Sandi memastikan Polri akan melindungi masyarakat dari aksi premanisme. Irjen Pol. Sandi juga menekankan, sinergisitas dengan lintas dektoral terus dilakukan demi memperkuat dan memasifkan penindakan aksi premanisme. Mulai dari TNI hingga unsur pemerintah daerah dilibatkan dalam setiap operasi penindakan aksi premanisme di seluruh wilayah. “Hal ini guna menjaga stabilitas keamanan di seluruh wilayah dan menjamin investasi aman di Indonesia,” jelas Irjen Pol. Sandi. Lebih lanjut ia mengemukakan, jajaran kepolisian sejumlah aksi premanisme hingga kini telah ribuan kasus berhasil diungkap dari seluruh satuan kewilayahan. Polri pun akan menuntaskan kasus tersebut dengan tegas demi lingkungan nyaman dan sejuk. “Komitmen bapak Kapolri bahwa Polri akan selalu hadir untuk melindungi setiap warga negara dan tidak ada ruang tempat bagi aksi premanisme di negara hukum Indonesia,” jelas Irjen Pol. Sandi. Wartawan Ridwan Sandra
JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara – Polres Jepara | Masyarakat Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, diimbau untuk tidak takut dan ragu untuk melaporkan apabila melihat atau mengalami tindak premanisme. Pelaporan dapat dilakukan secara langsung ke kantor kepolisian terdekat atau melalui Call Center 110 yang siap melayani 24 jam secara gratis atau WhatsApp Siraju di nomor 08112894040. Hal itu disampaikan langsung Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso yang diwakili oleh Wakapolres Jepara Kompol Edy Sutrisno saat menggelar kegiatan Jumat Curhat di Rumah Bpk wawan Desa Cepogo,barat RT:03 RW:09 Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, pada Jumat (16/15/2025). Selain Wakapolres, dalam kegiatan Jumat Curhat ini juga diikuti pejabat utama dan personel Polres Jepara, Forkopimcam Kembang, Petinggi Desa Cepogo beserta perangkat desa, Banser, Tomas, Toga, Toda hingga masyarakat desa setempat. Mengawali sambutannya, Wakapolres Jepara Kompol Edy Sutrisno mengatakan, bahwa Jumat Curhat merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendekatkan Polri dengan masyarakat serta memberikan wadah bagi warga untuk menyampaikan keluhan, saran, dan masukan terkait berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Polres Jepara dalam melayani dan menyerap aspirasi warga. “Jumat Curhat ini merupakan sarana mendekatkan Polri dengan masyarakat, menyerap keluhan, saran dan masukan dari warga terhadap berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat,” ujar Kompol Edy Sutrisno. Tak hanya itu, Wakapolres Jepara juga menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam memberantas segala bentuk aksi premanisme untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman, sejuk, dan kondusif. “Kami mengajak masyarakat untuk tidak diam bila melihat tindakan premanisme. Segera laporkan ke Call Center 110 atau WhatsApp Siraju di nomor 08112894040. Layanan ini gratis dan tersedia 24 jam. Untuk identitas pelapor akan dirahasiakan,” ucapnya. Wakapolres Jepara juga menegaskan, premanisme merupakan tindak kejahatan yang meresahkan masyarakat dan tidak bisa ditoleransi. Untuk itu, pihaknya juga terus melakukan berbagai kegiatan rutin yang ditingkatkan atau KRYD sebagai langkah preventif di seluruh wilayah hukum baik Polres Jepara maupun Polsek jajaran. “Personel kami rutin melaksanakan patroli, razia, dan sambang ke titik-titik rawan. Ini adalah upaya untuk mencegah aksi premanisme maupun gangguan kamtibmas lainnya,” tambahnya. Selain itu, kata Kompol Edy Sutrisno, pihaknya juga berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, peran serta masyarakat dalam memberikan informasi sangat penting demi menciptakan lingkungan yang aman, sejuk, dan nyaman. Sementara itu, Petinggi Desa Cepogo Sunaryo yang turut hadir dalam kegiatan Jumat Curhat tersebut mengapresiasi Polres Jepara. Menurutnya, kegiatan Jumat Curhat itu sangat bermanfaat. “Kami berharap kegiatan ini terus ditingkatkan, karena sangat positif bagi masyarakat, terima kasih kepada Polres Jepara,” ucapnya. (Wely-jateng) Sumber:Humas polres jepara
JATENG:Bidik-kasusnews.com Polda Jateng- Kota Semarang | Jajaran Ditreskrimum Polda Jateng mengungkap kasus Premanisme yang berkedok sebagai wartawan. Empat orang pelaku berhasil diamankan usai memeras korban dengan mengaku sebagai jurnalis dari sejumlah media. Hal ini disampaikan Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio didampingi Kabid Humas Kombes Pol Artanto dalam sebuah Pers Conference ungkap kasus di Loby Mako Ditreskrimum Polda Jateng pada Jumat, (16/5/2025) siang. Dalam keterangannya Kombes Dwi Subagio mengungkapkan bahwa para pelaku terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan, yakni HMG (perempuan) (33), AMS (26), KS (25), dan IH (30), seluruhnya berasal dari daerah Bekasi, Jawa Barat. “Rombongan ini berjumlah tujuh orang. Empat orang berhasil kita amankan, sementara tiga lainnya masih dalam pengejaran,” jelas Kombes Dwi Subagio Dari keterangan pelaku dan bukti percakapan di Handphone di ketahui ternyata para pelaku adalah kelompok dari suatu jaringan besar dengan modus serupa. Jaringan tersebut diduga memiliki 175 anggota aktif dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa dan karyawan swasta. “Wilayah operasi jaringan tersebut di seluruh pulau jawa mulai Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur,” lanjutnya. Berdasarkan hasil penyelidikan dan pengakuan yang didapat dari para pelaku, jaringan ini telah beroperasi sejak tahun 2020 dan telah melakukan aksi pemerasan di berbagai kota besar seperti Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Malang, dan Surabaya. Modus yang digunakan adalah mengintai korban yang umumnya merupakan publik figur dan tokoh masyarakat. Saat keluar dari hotel bersama pasangannya, para pelaku kemudian mendekati korban, mengaku sebagai wartawan, dan mengancam akan memberitakan aib pribadi atau skandal korban di media massa jika tidak menyerahkan sejumlah uang. “Salah satu korban yang melapor sempat diminta uang hingga ratusan juta rupiah, Namun setelah ber negosiasi, korban akhirnya mentransfer Rp. 12 juta ke rekening pelaku. Dari laporan inilah penyelidikan kami berkembang dan berhasil melakukan penangkapan terhadap para pelaku di rest area KM 487 Tol Boyolali,” lanjut Dwi Subagio. Saat dilakukan penangkapan, pelaku sempat kembali mengaku sebagai wartawan dari media-media terkenal. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, mereka tidak dapat menunjukkan kartu identitas resmi dari media tersebut. Sebaliknya, ditemukan sejumlah kartu pers dari media yang tidak terdaftar di Dewan Pers, seperti Morality News, Nusantara Merdeka, Mata Bidik, dan Siasat Kota, serta kalung lencana bertuliskan Persatuan Wartawan Indonesia. “Dari hasil pengecekan yang kami lakukan ternyata seluruh media tersebut tidak terdaftar di Dewan Pers. Sudah di cek oleh Pak Kabid Humas ke Dewan Pers ternyata tidak terdaftar secara resmi,” tegasnya. Dari para pelaku, polisi mengamankan barang bukti berupa kartu pers, kartu ATM, handphone, dan satu unit mobil Daihatsu Terios warna hitam. Para tersangka kini dijerat Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman pidana maksimal sembilan tahun penjara. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menambahkan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bagian komitmen Polda Jateng dalam upaya memberantas aksi premanisme di Jawa Tengah. “Kami berkomitmen akan membongkar jaringan dalam kasus ini dan semoga tidak terjadi di daerah lain. Masyarakat harus waspada, terutama jika menemukan orang-orang yang mengaku wartawan tapi melakukan intimidasi atau pemerasan segera laporkan kepada pihak kepolisian,” ujar Kombes Artanto.(wely-jateng) Sumber:humas polda jateng
JATENG – Bidik-kasusnews.com | Pati, Jawa Tengah – Jajaran Satuan Samapta Kepolisian Resor Pati menggelar serangkaian patroli dialogis dan preventif pada Jumat (16/5/2025), menyasar berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukumnya. Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini bertujuan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi seluruh warga Kabupaten Pati. Fokus awal patroli tertuju pada kalangan pelajar yang rentan terlibat aksi tawuran. Anggota Sat Samapta menyambangi para siswa-siswi SMK Bani Muslim yang tengah berkumpul. Dalam kesempatan tersebut, petugas memberikan himbauan tegas mengenai bahaya dan konsekuensi hukum dari tindakan tawuran serta bentuk-bentuk kejahatan lainnya seperti premanisme. Harapannya, edukasi dini ini dapat menekan angka kenakalan remaja dan menciptakan lingkungan belajar yang aman. Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi melalui Kasatgas Samapta Kompol Purwito menjelaskan bahwa kegiatan patroli ini merupakan langkah proaktif kepolisian dalam mencegah terjadinya tindak kriminalitas dan gangguan ketertiban masyarakat. Menurutnya, kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat, terutama di lokasi-lokasi yang dianggap rawan, dapat memberikan rasa aman dan mencegah potensi terjadinya pelanggaran hukum. Kegiatan patroli kemudian berlanjut ke wilayah Kecamatan Margorejo. Di sana, petugas menyasar masyarakat umum dengan memberikan sosialisasi dan himbauan terkait bahaya premanisme. Polisi berinteraksi langsung dengan warga, menyampaikan pesan-pesan kamtibmas dan mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing. Tak hanya menyasar masyarakat umum, patroli juga menyambangi kawasan industri di Kecamatan Margorejo. PT. Anugrah Grafika menjadi salah satu sasaran patroli dialogis. Petugas berinteraksi dengan para pekerja dan pihak manajemen perusahaan, menyampaikan himbauan mengenai pencegahan tindakan premanisme dan intimidasi di lingkungan kerja. Kehadiran polisi di tengah aktivitas industri ini diharapkan dapat menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman bagi seluruh karyawan. Kompol Purwito menerangkan bahwa respons positif ditunjukkan oleh masyarakat terhadap kehadiran anggota Polri di tengah-tengah mereka. Warga merasa lebih tenang dan terlindungi dengan adanya patroli rutin yang dilaksanakan. Mereka mengapresiasi upaya kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta berharap kegiatan serupa dapat terus ditingkatkan. Lebih lanjut, Kompol Purwito menegaskan bahwa patroli bergerak menuju wilayah Kecamatan Sukolilo, yang dikenal sebagai salah satu lokasi rawan terjadinya perselisihan antar kelompok masyarakat. Di sana, petugas melakukan dialog dengan para pemuda yang berkumpul, menyampaikan pesan-pesan damai dan mengajak mereka untuk menghindari segala bentuk provokasi yang dapat memicu terjadinya tawuran, pungkasnya.(Kasnadi) Sumber:Humas Resta Pati
Bidik-kasusnews.com,Sintang Kalimantan Barat Dalam rangka menjalin kerja sama untuk koordinasi dan silaturahmi, Basori, selaku Kepala Perwakilan (Kaperwil) media online persbhayangkara.id Kalimantan Barat, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sintang. Pada kunjungan ini, Basori bertemu langsung dengan AKP Angga Pribadi Amsriyanto Nainggolan,S.T.K.,S.I.K.,LL.M.,yang kini menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Sintang. AKP Angga Pribadi Amsriyanto Nainggolan, Pada Hari ini Kamis-15-Mei-2025 Hari Pertama Tugas di Polres Sintang,menyambut baik kunjungan Basori. Pertemuan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan berkoordinasi dalam rangka monitoring di setiap wilayah hukum yang ada di Kalimantan Barat. Hal ini penting untuk membangun sinergi antara media online persbhayangkara.id Kalimantan Barat dengan berbagai instansi, termasuk kepolisian. “Kami selalu mendukung kinerja kepolisian dalam menjalankan tugas dan fungsinya di wilayah hukum, terutama wilayah hukum Polres Sintang,” ungkap Basori. Dukungan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama dan koordinasi antara media dan kepolisian dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di daerah tersebut. Selain itu, Basori juga menekankan pentingnya peran media dalam memberikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat. “Media memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan berita yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi publik. Dengan adanya kerja sama yang baik antara media dan kepolisian, kita dapat memastikan bahwa informasi yang disampaikan selalu berdasarkan fakta dan mendukung upaya penegakan hukum,” tambahnya. Kunjungan ini menjadi salah satu upaya persbhayangkara.id Kalimantan Barat untuk terus menjalin hubungan baik dengan instansi-instansi terkait, guna memberikan informasi yang akurat dan mendukung pelaksanaan tugas kepolisian di lapangan. Dengan demikian, diharapkan sinergi antara media dan kepolisian dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi masyarakat. (Wartawan Supriyono)
JATENG – Bidik-Kasusnews.com | Polda Jateng- Kota Semarang | Polda Jawa Tengah menangkap tiga orang pelaku aksi premanisme berkedok debt collector (DC). Pengungkapan ini dilakukan Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) Operasi Aman Candi 2025 Polda Jawa Tengah berdasarkan laporan masyarakat yang menjadi korban penarikan paksa sepeda motor di kawasan Jalan Ahmad Yani, depan Dealer Suzuki, Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kab. Tegal pada Rabu (16/4/2025). Hal ini disampaikan Kasatgas Gakkum Ops Aman Candi 2025 AKBP Suryadi, dalam keterangan di Mapolda Jateng, Kamis (15/5/2025) siang. Dalam laporannya, AKBP Suryadi menjelaskan bahwa ketiga pelaku yang diamankan masing-masing berinisial GN (50), PS (44), dan MP (45). Ketiganya diduga kuat terlibat dalam kasus penipuan dan/atau penggelapan kendaraan bermotor sebagaimana diatur dalam Pasal 378 dan/atau 372 KUHP. “Para pelaku melakukan aksinya dengan modus berpura-pura sebagai petugas penagihan dari sebuah perusahaan pembiayaan. Mereka menghentikan korban di jalan, lalu membawa motor korban dengan dalih tunggakan angsuran, namun setelah ditelusuri, unit tersebut tidak pernah diserahkan ke perusahaan pembiayaan terkait,” terang AKBP Suryadi. Kamis (15/5) Kronologi kejadian bermula saat korban, seorang perempuan bernama Nur Laelah (49) warga Getaskerep Kec. Talang, Kab. Tegal, dihentikan oleh lima orang tak dikenal yang datang secara bergelombang menggunakan beberapa sepeda motor saat melintas di kawasan Slawi. Salah satu pelaku mengaku dari pihak pembiayaan dan menyatakan bahwa motor korban akan ditarik karena menunggak angsuran. Korban yang merasa terintimidasi menuruti kemauan pelaku dan menyerahkan kendaraannya. Namun setelah dicek langsung ke kantor pembiayaan OTO Finance, diketahui bahwa tidak pernah ada instruksi penarikan unit tersebut. “Unit yang ditarik tidak diserahkan ke perusahaan pembiayaan, namun malah digelapkan oleh para pelaku dengan cara digadaikan ke pihak lain,” jelasnya. Dari hasil pengungkapan, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sepeda motor korban, beberapa unit kendaraan lain yang digunakan para pelaku, tujuh buah handphone, surat penarikan, serta dokumen kepemilikan motor. Menanggapi kejadian ini, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap oknum yang mengaku sebagai debt collector, apalagi jika menggunakan cara-cara intimidatif atau tanpa prosedur resmi. Ia juga menegaskan bahwa Polda Jateng berkomitmen menindak tegas segala bentuk premanisme, termasuk yang berkedok penagihan hutang, demi menjaga rasa aman dan keadilan di tengah masyarakat. “Penarikan kendaraan secara paksa secara ilegal adalah tindakan melawan hukum serta termasuk dalam kategori aksi premanisme. Kami minta masyarakat untuk segera melapor jika menemukan kejadian serupa,” ungkap Kombes Pol Artanto. Kabid Humas mengungkapkan bahwa dengan menggelar Operasi Aman Candi 2025, Polda Jateng berkomitmen memberantas segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat serta memberikan jaminan keamanan terhadap perkembangan iklim investasi di daerah. “Melalui Operasi Aman Candi 2025, kami tegaskan komitmen Polda Jateng untuk memberantas segala bentuk premanisme demi menjamin rasa aman masyarakat serta mendukung iklim investasi yang kondusif di Jawa Tengah,” tegas Kombes Pol Artanto.(Kasnadi)
LAMPUNG, BIDIK-KASUSNEWS.COM Lampung Selatan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, bersama jajaran TNI dan Polri, akan meluncurkan program Jumat Bersih secara serentak di 17 kecamatan mulai 16 Mei 2025. Kegiatan ini dirancang menjadi agenda rutin setiap hari Jumat, dengan tujuan utama meningkatkan kebersihan lingkungan sekaligus mengurangi risiko bencana seperti banjir. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi antara Pemkab, Kodim 0421/LS, dan Polres Lampung Selatan yang digelar di Aula Rajabasa, Kantor Bupati Lampung Selatan, Rabu (14/5/2025). Hadir dalam rakor tersebut jajaran perangkat daerah, serta unsur TNI dan Polri. Penjabat Sekretaris Daerah Lampung Selatan, Intji Indriati, menyatakan bahwa pelaksanaan perdana program Jumat Bersih akan dipusatkan di Dermaga BOM, Kecamatan Kalianda. “Kegiatan ini juga menjadi ajang sosialisasi dua program lingkungan, yaitu ABRI (Asri, Bersih, Rapi, dan Indah) serta BKW (Bersih, Kering, dan Wangi) untuk fasilitas umum di seluruh kantor, kecamatan, dan desa,” ujar Intji. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Menurutnya, tumpukan sampah dan rumput liar telah memperparah kondisi drainase, menjadi salah satu penyebab banjir besar yang merusak lahan pertanian beberapa waktu lalu. “Dampaknya sangat nyata. Drainase yang tersumbat membuat air meluap, bahkan tanggul jebol dan merendam ribuan hektare sawah. Kita harus bisa mencegah kejadian seperti itu terulang,” tambahnya. Program ini juga akan menyesuaikan dengan permasalahan spesifik di masing-masing wilayah. Intji meminta setiap kecamatan menyusun target kerja yang jelas agar kegiatan benar-benar tepat sasaran. “Misalnya, Kecamatan Bakauheni bisa fokus membersihkan sampah di sepanjang jalan, sementara kecamatan lain bisa lebih prioritas ke saluran irigasi atau drainase,” jelasnya. Dengan adanya program Jumat Bersih ini, Pemkab Lampung Selatan berharap kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan meningkat, serta memperkuat budaya gotong royong dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan. (Mgr)
JATENG:Bidik-kasusnews.com Jepara – Polres Jepara | Guna menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama libur panjang, Kepolisian Resor (Polres) Jepara, Polda Jawa Tengah, menggelar operasi pemberantasan premanisme berskala besar, pada Sabtu (10/5/2025). Sebanyak 100 personel gabungan dikerahkan dalam operasi tersebut, melibatkan unsur TNI, Satpol PP, serta anggota kepolisian. Dalam arahannya, Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso menekankan pentingnya kehadiran aparat keamanan di tengah masyarakat untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif selama masa libur panjang. “Libur panjang seperti ini biasanya diiringi dengan meningkatnya aktivitas masyarakat, baik dari dalam maupun luar kota. Oleh karena itu, kehadiran aparat keamanan, khususnya Polri, sangat penting guna menjamin ketertiban dan rasa aman di tengah masyarakat,” ujar AKBP Erick. Kapolres menambahkan, operasi ini merupakan implementasi dari instruksi Presiden Republik Indonesia yang disampaikan melalui Kapolri, guna menindak tegas segala bentuk praktik premanisme yang meresahkan masyarakat dan mengganggu roda perekonomian. Tak hanya itu, pada 12 Mei 2025 mendatang, Polres Jepara juga akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang akan bekerja berbarengan dengan pelaksanaan Operasi Candi. “Premanisme yang menjadi target kami bukan hanya soal pungutan liar, tapi juga meliputi aksi geng motor, tawuran antar kelompok remaja, hingga penyalahgunaan narkotika. Semua ini sangat mengganggu ketenteraman masyarakat dan berpotensi merusak iklim investasi,” paparnya. Operasi ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Jawa Tengah atas instruksi langsung dari Kapolda Jawa Tengah. Dalam pelaksanaannya, Kapolres menegaskan bahwa pendekatan yang digunakan tetap mengedepankan prinsip preemtif, preventif, dan humanis, sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. “Kita ingin menjaga keamanan masyarakat. Namun, perlu saya ingatkan kepada seluruh personel agar tidak bertindak berlebihan atau melanggar prosedur, karena hal tersebut justru bisa memunculkan persepsi negatif terhadap institusi,” tegasnya. Mantan Kapolres Banjarnegara ini juga menjelaskan, pelaksanaan operasi akan dibagi ke dalam beberapa sif untuk menjangkau wilayah-wilayah yang telah dipetakan sebagai lokasi rawan premanisme. Operasi ini tidak hanya berlangsung di pusat kota, tetapi juga menjangkau daerah perbatasan dan tempat-tempat publik seperti terminal, pasar tradisional hingga pusat keramaian lainnya. Ia berharap, kehadiran aparat gabungan ini dapat memberikan rasa aman yang nyata bagi masyarakat serta menekan ruang gerak para pelaku kejahatan jalanan. “Semua elemen masyarakat berhak menikmati libur panjang dengan nyaman. Kami ingin memastikan bahwa mereka bisa beraktivitas, berlibur, dan bertransaksi tanpa rasa khawatir akan gangguan dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” katanya. Kapolres menegaskan, langkah ini bukan sekadar penindakan, tetapi juga bagian dari upaya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban umum. “Kami tidak ingin sekadar menangkap. Kami ingin membina dan mengedukasi masyarakat agar memahami bahwa tindakan premanisme bukan hal yang bisa ditoleransi,” pungkasnya.(Wely-jateng) Sumber:humas polres jepara
JATENG:Bidik-kasusnews.com **Semarang, 10 Mei 2025** – Sebagai upaya terpadu untuk memerangi premanisme dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi warga dan pelaku usaha, Polrestabes Semarang telah meluncurkan ‘Ops Aman Candi 2025’ menyusul pengumuman ‘Ops Aman Nusa 2025’ secara nasional oleh Mabes Polri. Operasi nasional yang dimulai pada 1 Mei tersebut bertujuan untuk memberantas kegiatan terkait premanisme yang mengganggu ketertiban umum, mengancam stabilitas keamanan, dan berdampak negatif terhadap iklim investasi nasional. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syahduddi secara langsung memimpin operasi tersebut, dengan fokus pada area-area utama di Kota Semarang terkait tindak kejahatan. Apel KRYD digelar di pos zebra Simpang Lima yang dihadiri seluruh Perwira Utama (PJU) Polrestabes Semarang, anggota TNI, dan Satpol-PP Kota Semarang. Kekompakan ini menjadi bukti komitmen berbagai lembaga penegak hukum untuk bahu-membahu menanggulangi masalah ini. Dalam apel tersebut, Kombes Pol M Syahduddi menekankan pentingnya keselamatan petugas sekaligus menghimbau personel untuk bertindak profesional dan sesuai aturan. “Selama bertugas, utamakan keselamatan dalam menjalankan tugas,” tegasnya. “Perhatian! Seluruh personel diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang melampaui batas, tidak sesuai aturan, arogan, dan sebagainya.” Operasi ini diharapkan terus berlangsung siang dan malam sesuai kebutuhan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Sementara itu, Melalui Kasatreskrim AKBP Andika Dharma Sena pada malam ini, petugas telah mengamankan 27 orang.”Kami menangkap 26 orang yang diduga melakukan tindak pidana premanisme dengan melakukan parkir liar dan menjadi ‘pak ogah’ (penyeberang jalan tanpa izin),” kata AKBP Andika. “Selain itu, satu orang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) untuk motifnya masih kita dalami” Selain melakukan pengamanan, operasi ini juga fokus pada penertiban parkir liar. AKBP Andika menyoroti upaya yang tengah dilakukan untuk mengatasi parkir liar, untuk mematuhi kepastian hukum juruparkir liar ini harusnya mendaftarkan juru parkir ke Dinas Perhubungan Tambak Aji guna memastikan legalitas dan kepatuhan terhadap tarif parkir yang ditetapkan. Ia menegaskan bahwa kenaikan harga yang sewenang-wenang, terutama pada hari libur dan akhir pekan, tidak akan ditoleransi. ‘Ops Aman Candi 2025’ memberikan pesan yang jelas bahwa premanisme tidak akan ditoleransi di Kota Semarang dan di seluruh Indonesia. Operasi ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan tenteram kepada warga dan pelaku usaha. Aparat menghimbau masyarakat untuk aktif bekerja sama dengan penegak hukum dengan melaporkan setiap kejadian premanisme atau kegiatan yang mencurigakan. Keberhasilan ‘Ops Aman Candi 2025’ bergantung pada upaya kolaboratif antara kepolisian, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan Semarang yang lebih aman dan tertib(wely-jateng) Sumber:humas polda jateng
JATENG:Bidik-kasusnwes.com Jepara – Polres Jepara | Kepolisian Resor (Polres) Jepara, Polda Jawa Tengah, kembali menggelar kegiatan Jumat Curhat dalam rangka menjalin silaturahmi antara Polri dengan masyarakat sekaligus menyampaikan imbauan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Pendopo Balai Desa Tahunan, Kecamatan Tahunan, pada Jumat (9/5/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso yang diwakili oleh Wakapolres Jepara Kompol Edy Sutrisno dengan diikuti oleh pejabat utama dan personel Polres Jepara, Forkopimcam Tahunan, Petinggi Desa Tahunan beserta perangkat, Tomas, Toga, Toda hingga masyarakat desa setempat. Mengawali sambutannya, Wakapolres Jepara Kompol Edy Sutrisno mengatakan, bahwa Jumat Curhat merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendekatkan Polri dengan masyarakat serta memberikan wadah bagi warga untuk menyampaikan keluhan, saran, dan masukan terkait berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Polres Jepara dalam melayani dan menyerap aspirasi warga. “Jumat Curhat ini merupakan sarana mendekatkan Polri dengan masyarakat, menyerap keluhan, saran dan masukan dari warga terhadap berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat,” ujar Kompol Edy Sutrisno. Tak hanya itu, Wakapolres Jepara juga menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian dan masyarakat untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif. Dengan sinergi yang kuat antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat, potensi gangguan keamanan dapat diminimalisir. “Kolaborasi adalah kunci utama. Melalui program ini, kami berharap dapat menyerap langsung aspirasi dan keluhan masyarakat sehingga bisa mencari solusi bersama,” tandasnya. Kompol Edy Sutrisno juga menuturkan, bahwa saat ini, Polres Jepara telah meluncurkan hotline call center 110 Polri atau saluran siaga melalui nomor WhatsApp dengan julukan Siraju atau ‘Polisi Jepara Juara’ untuk melayani permintaan informasi kepolisian atau aduan permasalahan. Masyarakat bisa menghubungi melalui pesan Chatbot Siraju pada aplikasi WhatsApp di nomor 08112894040 yang aktif 24 jam. “Silahkan dilaporkan bila temukan kegiatan-kegiatan mencurigakan, di lingkungan tempat tinggalnya. Apalagi saat ini, Polres Jepara telah meluncurkan hotline call center Polri 110 atau saluran siaga melalui nomor WhatsApp dengan julukan Siraju atau ‘Polisi Jepara Juara’ untuk melayani permintaan informasi kepolisian atau aduan permasalahan. Masyarakat bisa menghubungi melalui pesan Chatbot Siraju pada aplikasi WhatsApp di nomor 08112894040 yang aktif 24 jam,” jelasnya. Selama kegiatan Jumat Curhat, berbagai keluhan dan masukan dari warga disampaikan dengan lugas. Wakapolres Jepara Kompol Edy Sutrisno bersama pejabat utama Polres secara cermat mencatat setiap keluhan yang disampaikan warga dan memberikan penjelasan terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan program seperti ‘Jumat Curhat’, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya peran mereka dalam menjaga Kamtibmas serta mempererat hubungan antara Polri dan warga. Sementara itu, Petinggi Desa Tahunan, Muhadi mengapresiasi kegiaran Jumat Curhat dari Polres Jepara. Menurutnya, kegiatan ini sangat berguna bagi masyarakat untuk menyampaikan informasi dan aduan secara langsung. “Terima kasih pak Polisi dari Polres Jepara yang telah datang langsung ke tempat kami, semoga kedatangan bapak-bapak dapat membawa kebaikan untuk kita semua,” tandas Petinggi Desa Tahunan.(Wely-jateng) Sumber:Humas Polda jateng