Cirebon, Bidik-kasusnews.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melarang pihak sekolah mewajibkan ataupun menjual buku tertentu untuk dimiliki oleh siswa di sekolah negeri. Kemendikbud menyatakan bahwa penyediaan buku sudah disiapkan dengan mekanisme pendanaan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun, apa yang terjadi di lapangan…? Terbukti di SDN 4 Kenanga Kecamatan Sumber Cirebon , diduga masih beredar jual beli buku Lembar Kerja Siswa(LKS) atau Modul dari mulai kelas 1 sampai kelas 6 dengan harga Rp kisaran Rp 17000/buku dengan modus beli diketua kelompok kelas masing masing Atas dasar laporan orang tua siswa awak media mencoba menelusuri kebeberapa siswa sekolah tersebut dan membenarkan adanya  LKS dengan harga Rp 130.000 per semester sebanyak 7 buku dan suruh beli oleh pihak sekolah “Benar ada pak kami sangat keberatan,karena tau bahwa LKS itu jelas tidak boleh diperjualbelikan,”ucap orang tua siswa. Uniknya lagi, untuk menyiasati hal tersebut, semua pembelian Buku diarakan ke Ketua kelompok kelas yang sudah ditunjuk oleh sekolah yang sudah dikoordinir Guru melalui Kelompok Pengurus Paguyuban atau komite masing-masing Kelas, dengan seakan-akan wali murid yang membeli sendiri ke Pengurus Paguyuban yang telah ditunjuk itu, sedangkan harga kisaran Rp 130.000,/semester Hal ini diakui oleh Kepala Sekolah SDN 4 Kenanga Suhadir,memang ada LKS namun yang menyelenggarakan Komite Sekolah. Guna menghindar dari pantauan,diduga pihak sekolah memerintahkan Ketua kelompok kelasnya untuk menyebarkan Buku LKS ,yang jelas buku LKS baik buku modul sudah ada anggarannya yaitu dari dana BOS. Meskipun di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, telah dijelaskan secara rinci kenapa pihak sekolah masih berani melaksanakan dan menentang peraturan perundang undangan tersebut salah satunya di SDN 4 Kenanga Kelurahan Sumber Cirebon Seperti aduan dari beberapa wali murid yang sekolah di SDN 4 Kenanga tersebut, Pasalnya beberapa wali murid sangat merasa bingung kepada pihak sekolah yang masih membebani siswanya untuk membeli buku pendamping maupun Lembar Kerja Siswa/buku modul Dengan adanya pembembelian buku Lembar Kerja siswa atau Modul di SDN 4 Kenanga tersebut,orang tua siswa berharap ada penindakan dan pengawasan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon (Redaksi/Asep)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Unit pelayanan dapur sehat yang berada di bawah SPPG Buniwangi Surade, Yayasan Gunung Gede Bersahaja, Jumat (15/8/2025). ‎Tim melaksanakan kegiatan monitoring dan pendistribusian makan bergizi gratis di wilayah Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi. ‎Adapun sasaran utama program tersebut meliputi kelompok anak sekolah, ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), dan anak balita. Kegiatan dipusatkan di Kampung Sukamekar RT 013/RW 004, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Tenaga pengelola yang terlibat antara lain Kepala SPPG Aldi Apriana S (0852-8202-3613), Ahli Gizi Siti Salwa (0812-9102-9040), dan Akuntan Sri Wahyuni (0856-9538-2148), dibantu 47 karyawan. ‎Dalam kegiatan ini, total 3.003 porsi makan gratis disalurkan kepada masyarakat. Menu yang disiapkan terdiri dari nasi, ayam kecap, tumis buncis dan wortel, buah anggur dan lengkeng, serta tahu goreng. Proses distribusi menggunakan dua unit minibus, satu unit mobil Xenia, dan satu unit sepeda motor. Sasaran penerima mencakup tiga kelompok besar, yaitu SMP/MTS sebanyak 87 porsi, SD/MI sebanyak 1.936 porsi, dan TK/PAUD/Kober sebanyak 274 porsi. ‎Rinciannya adalah sebagai berikut: SMPN 9 Sukatani (87 porsi), SDN Cikaret (185), SDN Sukatani (116), SDN Cidadap (117), SDN Margabakti (170), SDN 3 Surade (131), SDN 1 Pasiripis (164), SDN Babakan Panjang (140), SDN Ciwaru Hilir (180). Setelahnya SDN Minajaya (125), SDN 4 Pasiripis (134), MIS Tegallame (81), MI Ciherang (106), MI Sukasirna (191), MI Cilumayan (96), TK Darma Bakti (165), TK Angkasa (49), TK Satap Pasiripis 3 (40), dan PAUD Rahayu (20 porsi). Perwakilan Yayasan Gunung Gede Bersahaja, Bambang Jatnika Baroy yang dapat pengawalan Babinsa dari Koramil 0622-14 Surade, Serda Muslim menuturkan, selain anak sekolah, pendistribusian juga menyasar kelompok ibu menyusui sebanyak 124 orang, ibu hamil 57 orang, dan anak balita 525 anak. ‎”Alhamdulillah, selama proses pendistribusian, kegiatan berlangsung tertib, aman, dan lancar, menunjukkan sinergi yang baik antara petugas, pihak sekolah, dan masyarakat penerima manfaat,” tandasnya. (Dicky)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM – Memperingati Hari Pramuka ke-64 yang jatuh pada 14 Agustus 2025, Kwartir Ranting Surade menggelar perkemahan dan upacara peringatan selama dua hari, 13–14 Agustus 2025. ‎Semula dipusatkan di areal persawahan Warujajar, kegiatan dipindahkan ke SDN Jagamukti, Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, karena cuaca tidak mendukung. Acara diikuti 1.380 peserta yang terdiri dari siswa tingkat SD/MI hingga SMA se-Kecamatan Surade, pembina Pramuka, dan dewan guru dari masing-masing sekolah. ‎Kehadiran mereka mencerminkan semangat kebersamaan dan antusiasme dalam memperingati momen bersejarah Gerakan Pramuka Indonesia. ‎Bertindak sebagai pembina upacara, Camat Surade Unang Suryana, S.IP., Kp., M.Si., yang juga Ketua Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Ranting (Mabiran) Surade. Dalam kesempatan itu dia menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berjiwa nasionalis. “Hari Pramuka ke-64 ini adalah momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai kepramukaan kepada generasi muda. Semoga kegiatan ini mampu memperkuat semangat kebangsaan dan membentuk pribadi yang mandiri serta bertanggung jawab,” ujarnya. Selama kegiatan, peserta mengikuti lomba keterampilan kepramukaan, penjelajahan alam dan survival dasar, pentas seni, serta diskusi nilai-nilai kebangsaan dan kepemimpinan. Upacara penutupan dijadwalkan pada Kamis sore, 14 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Pramuka Nasional. ‎Kwartir Ranting Surade berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi peserta untuk mengamalkan Dasa Dharma dan Tri Satya dalam kehidupan sehari-hari, serta menumbuhkan generasi penerus bangsa yang unggul dan berintegritas. (Dicky)

CIREBON – Bidik-KasusNews.com Praktik penjualan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan pungutan kepada wali murid kembali mencuat, kali ini terjadi di sejumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Temuan ini memicu kekhawatiran publik, karena dinilai bertentangan dengan semangat pendidikan bebas komersialisasi yang telah ditegaskan dalam berbagai regulasi nasional. Apa yang Terjadi? Sejumlah orang tua siswa mengaku diminta membeli LKS secara kolektif yang disediakan langsung oleh pihak sekolah. Bahkan, beberapa laporan menyebutkan adanya pungutan lain yang dibebankan kepada wali murid, tanpa dasar hukum yang jelas. Siapa yang Terlibat? Praktik ini diduga melibatkan oknum pengelola di beberapa MI di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Meski tidak semua MI melakukan hal serupa, indikasi pelanggaran ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa. Kapan dan Di Mana Kejadian Ini Terjadi? Kasus ini mulai terungkap pada pertengahan 2025 dan terjadi di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Cirebon. Informasi dihimpun dari laporan masyarakat serta hasil pantauan di lapangan. Mengapa Ini Menjadi Masalah? Penjualan LKS dan pungutan tanpa dasar hukum melanggar sejumlah peraturan, seperti: Permendikbud No. 75 Tahun 2020 Pasal 12a yang melarang komite sekolah menjual buku atau seragam. PP No. 17 Tahun 2010 Pasal 18 huruf a yang menegaskan larangan mewajibkan pembelian buku atau pakaian seragam di lingkungan satuan pendidikan. Permendikbud No. 50 Tahun 2022, yang menekankan bahwa pengadaan seragam merupakan tanggung jawab orang tua, bukan sekolah. Apa Tanggapan Pemerintah? Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari Kemenag Kabupaten Cirebon. Namun, sejumlah pihak mendesak agar Kemenag dan Pemda setempat mengambil tindakan tegas, termasuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan memberikan sanksi administratif bila terbukti terjadi pelanggaran. Bagaimana Solusinya? Pakar pendidikan menilai bahwa sekolah, khususnya MI, seharusnya mengoptimalkan penggunaan Dana BOS untuk pengadaan buku dan kebutuhan belajar lainnya. Selain itu, orang tua perlu diberikan edukasi terkait hak mereka agar tidak menjadi korban pungutan liar. Praktik penjualan LKS dan pungutan tidak resmi di sejumlah MI di Cirebon menjadi peringatan keras bahwa pengawasan terhadap dunia pendidikan harus diperkuat. Pemerintah, dalam hal ini Kemenag dan Dinas Pendidikan, diharapkan tidak tutup mata agar kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan tetap terjaga. Asep | Editor: Redaksi Bidik-KasusNews

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM- Yayasan Gunung Gede Bersahaja menggelar kegiatan pra opening Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di SDN Bojongsari, Desa Sukaluyu, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, Rabu (6/8/2025). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pelayanan Dapur Sehat Wilayah Kodim 0622/Kab. Sukabumi yang mendistribusikan makanan sehat bergizi gratis bagi anak-anak sekolah. Sebanyak 241 porsi makanan disalurkan kepada siswa dari jenjang PAUD/TK hingga SMA/sederajat, dengan rincian 181 porsi untuk siswa SDN Bojongsari dan 60 porsi untuk anggota Paskibraka Kecamatan. Acara dihadiri oleh Camat Kalibunder Encep Iwan Kartawira, Kapolsek Kalibunder AKP Dodi Irawan, perwakilan Koramil Jampangkulon Peltu Kamaludin dan Kepala UPT/UPTD. ‎Hadir pula para kepala sekolah penerima manfaat, para kepala desa se-Kecamatan Kalibunder, Ketua Yayasan Gunung Gede Bersahaja Bambang, Kepala SPPG Yuningsih, serta tamu undangan lainnya. ‎Encep Iwan Kartawira, mengapresiasi program pemberian makan bergizi gratis dari pemerintah pusat yang dinilai strategis dalam meningkatkan kecerdasan generasi muda menuju Indonesia Emas. “Pengelolaan makanan itu harus benar-benar higienis dan aman untuk mencegah potensi masalah yang dapat mencoreng pelaksanaan program. Tak kalah penting MBG itu dapat meningkatkan kualitas kesehatan para siswa,” ujarnya. Menu makanan bergizi yang disajikan meliputi nasi putih, ayam goreng kecap, tahu goreng, tumis sayur (wortel, buncis, jagung manis), buah jeruk, dan susu. Kegiatan ini menjadi pemanasan menuju launching resmi SPPG Yayasan Gunung Gede Bersahaja pada 18 Agustus 2025 mendatang, yang menargetkan distribusi hingga 3.600 porsi makanan bergizi gratis bagi anak-anak di wilayah Kalibunder. (Dicky)

SUKABUMI-BIDIK-KASUSNEWS.COM– Dapur MBG Berkah Ibu di bawah naungan Yayasan Gunung Geude Bersahaja menggelar pra-opening program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kegiatan berlangsung di SDN Linggajaya, Desa Sirnasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Selasa (5/8/2025). Secara keseluruhan MBG dilakukan di 32 sekolah yang terdiri dari 6 satuan pendidikan SLTP, 15 SD/MI, 11 TK/PAUD dan 7 Posyandu yang terlibat dalam ujicoba program ini. Kepala Dapur MBG, Arif Rahman Hakim, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan uji operasional awal sebelum pelaksanaan penuh program MBG di wilayah tersebut. “Pra-opening kami laksanakan di SDN Linggajaya untuk menguji kesiapan dapur, mulai dari proses produksi hingga distribusi makanan ke sekolah,” jelas Arif. ‎Dalam kesempatan yang sama dia  menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini masih didanai secara pribadi, tanpa menggunakan anggaran pemerintah. Program MBG dirancang untuk menjangkau 32 sekolah dengan total 4.000 porsi makanan bergizi setiap hari. ‎Menu pada kegiatan perdana ini terdiri dari nasi, ayam goreng, tempe, tumis wortel, jeruk, dan susu kotak Milk Life 115 ml. Distribusi makanan dimulai pukul 10.00 WIB dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Surade. Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini, di antaranya Camat Surade Unang Suryana, Kapolsek Surade Iptu Ade Hendra, perwakilan Koramil Sertu Asep, Kepala Puskesmas dr. H. Alex Kusuma. Hadir pula Kepala Desa Sirnasari Miftahudin, Ketua PGRI Surade H. Budianto Asfari, serta para kepala sekolah dan tokoh masyarakat. ‎Camat Surade menyambut positif program tersebut. “Alhamdulillah, apa yang dijanjikan pemerintah pusat sudah bisa dirasakan langsung masyarakat, khususnya anak-anak sekolah,” ujarnya. Harapannya, program ini mampu meningkatkan status gizi dan meringankan beban orang tua, tambah Unang. Sementara itu, perwakilan Yayasan Gunung Geude Bersahaja, Bambang Jatnika Baroy, menambahkan bahwa ke depan pihaknya akan menyusun menu yang lebih variatif berdasarkan survei kepuasan siswa. “Kami ingin makanan yang disajikan bisa habis tanpa sisa, maka perlu inovasi menu agar sesuai selera anak-anak,” pungkasnya. (Dicky)

SUKABUMI.BIDIK-KASUSNEWS.COM- Suasana halaman SMAN 1 Surade, Kabupaten Sukabumi, tampak berbeda pada Senin pagi (4/8/2025). Ratusan siswa berbaris rapi menunggu giliran mengikuti Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digelar serentak di berbagai satuan pendidikan. ‎Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Puskesmas Surade dr. H. Alex Kusuma bersama 15 tenaga medis, Sekretaris Kecamatan Surade E’ah Nurlaila, S.Ag., Kepala SMAN 1 Surade Suhendi, S.Pd., M.Pd., serta jajaran guru. ‎Para siswa tampak antusias. Salah satunya Asep, siswi kelas X, yang mengaku senang mengikuti pemeriksaan. ‎“Tadi diperiksa tinggi badan, mata, sama gigi. Nggak ada kendala, lancar aja. Menurut aku ini bermanfaat banget, soalnya jarang periksa rutin ke puskesmas,” ujarnya. Kepala SMAN 1 Surade, Suhendi, menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai program CKG memberikan pengalaman positif dan edukatif bagi para siswa. ‎“Mereka dicek darah, berat badan, tinggi, pendengaran, hingga mata. Hasilnya bagus dan normal semua. Ini bentuk perhatian nyata terhadap kesehatan siswa,” ucapnya. Sekmat Surade, E’ah Nurlaila, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Atas  nama Pemerintah Kecamatan Surade, dia menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya diadakannya kegiatan itu. ‎”Ini bentuk kepedulian terhadap generasi muda agar tumbuh sehat dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya. ‎Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk deteksi dini kondisi kesehatan siswa yang tengah menimba pendidikan di sekolah-sekolah. ‎“Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Harapannya, kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi jadi bagian dari budaya hidup sehat di lingkungan sekolah,” pungkasnya. (Dicky)

Cirebon Budik-kasusnews.com,.Puluhan orang tua siswa tingkat SD dan SMP di Kota Cirebon menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Rabu (30/7/2025). Mereka memprotes dugaan praktik pungutan liar (pungli) di sekolah negeri serta menuntut transparansi pengelolaan dana pendidikan. Pantauan di lapangan, massa tiba sekitar pukul 10.00 WIB di depan kantor Disdik yang berada di Jalan Brigjen Darsono, kawasan Bima. Mereka datang dengan membawa satu unit mobil komando lengkap dengan pengeras suara serta sejumlah spanduk bernada kritik, salah satunya bertuliskan “Pendidikan tanpa pungli! Cuma mimpi Aksi yang berlangsung di bawah pengawalan personel Polres Cirebon Kota itu sempat memanas Masa membakar ban tepat di depan gerbang masuk kantor Disdik dan mencoba merangsek masuk karena Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Kadini, tak kunjung menemui mereka hingga pukul 10.38 WIB. Dalam orasinya, salah satu perwakilan massa, Tryas, menyampaikan tujuh tuntutan utama kepada Dinas Pendidikan Kota Cirebon Pertama , kami minta hentikan segala bentuk pungutan liar dengan dalih apapun.” “Kedua, harus ada transparansi dalam pengelolaan dana di sekolah-sekolah” “Ketiga, akuntabilitas terhadap penggunaan dana sekolah harus dijelaskan ke publik. Keempat, uang hasil pungutan liar harus dikembalikan ke orang tua siswa. Kelima, beri sanksi tegas kepada oknum yang terlibat di sekolah manapun,” ujar Tryas dari atas mobil komando, Rabu (30/7/2025). Iya juga menyoroti lemahnya pengawasan pemerintah terhadap pengelolaan dana di sekolah dasar dan menengah pertama. “Keenam, kami mendesak agar pengawasan terhadap pengelolaan dana di SD dan SMP diperketat Dan terakhir, ketujuh, beri informasi yang jelas dan transparan kepada orang tua tentang segala bentuk pungutan yang dilakukan pihak sekolah,” ucapnya. (Asep.R)  

MAGELANG, BIDIK-KASUSNEWS.COM Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMA) melaksanakan program Peningkatan Kebersihan Desa di Desa Wonokerto, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, pada Rabo keempat bulan Juli 2025. Program ini merupakan upaya nyata dalam meningkatkan kebersihan lingkungan desa dan membantu mengatasi permasalahan sampah rumah tangga.30/7/25 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Desa Wonokerto, Basri, SH., M.Hum., menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan diawali dengan kerja bakti membersihkan saluran air yang tersumbat dan pembersihan jalan utama desa dari sampah dan rumput liar. Mahasiswa KKN juga menyerahkan bantuan berupa 20 bak sampah dengan kapasitas 100 liter, yang dapat menampung sampah kurang lebih 2 ton. Muhammad Ziddane Ferdianto, selaku koordinator kegiatan, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa kepada masyarakat. “Kami ingin meninggalkan dampak positif melalui hal-hal yang sederhana yang bisa dilakukan bersama, seperti kebersihan desa,” Tuturnya. Kepala Desa Wonokerto, Amin Sulistiyono, menyambut baik kehadiran mahasiswa KKN Unima 2025 dan mengapresiasi inisiatif mereka. “Kegiatan seperti ini sangat membantu pemerintah desa dalam membangun kesadaran kolektif akan lingkungan yang bersih,” katanya. Penyerahan bak sampah secara simbolis oleh perwakilan mahasiswa KKN Unima 2025 kepada Kepala Dusun Wonokerto, Muhammad Irfani, menandai dimulainya program ini. Bak sampah kemudian ditempatkan di sejumlah titik strategis, dan kegiatan berlangsung dengan aman dan lancar.pungkasnya. Jurnalis (trm )

Jakarta, Bidik-kasusnews.com – Sebanyak 65 siswa dan tenaga pendidik dari SMA Negeri 46 Jakarta melakukan kunjungan studi ke Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejaksaan Agung RI pada Senin, 28 Juli 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa tentang profesi jaksa dan peran strategis kehumasan dalam lembaga penegak hukum. Dalam rangka meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai peran Kejaksaan Republik Indonesia, Pusat Penerangan Hukum (Puspenkum) Kejaksaan Agung menerima kunjungan studi dari SMA Negeri 46 Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 65 siswa dan tenaga pendidik, serta dilaksanakan di Gedung Puspenkum Kejaksaan Agung, Jakarta. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya edukasi hukum kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Ia menyampaikan bahwa Puspenkum mengusung nilai “Modern, Humanis, Kolaboratif, dan Aksesibilitas” dalam membangun komunikasi publik dan memberikan informasi hukum secara inklusif. “Kami ingin agar Kejaksaan tidak hanya dikenal sebagai institusi penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam memberikan edukasi hukum secara humanis kepada masyarakat,” jelas Anang Supriatna. Wakil Kepala Sekolah SMAN 46 Jakarta, Maryana Sipayung, S.Si., menyampaikan apresiasi atas kesempatan ini. Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi siswa dalam memahami pentingnya peran hukum dan mungkin juga menumbuhkan cita-cita untuk menjadi bagian dari institusi penegak hukum di masa depan. Selanjutnya, siswa mendapatkan paparan dari Kepala Bidang Hubungan Antar Lembaga, Saiful Bahri, S.H., M.H., yang menjelaskan tentang fungsi Jaksa Pengacara Negara serta tantangan-tantangan profesi jaksa di lapangan. Sesi ini berlangsung interaktif dengan banyak pertanyaan dari para siswa terkait karier, integritas, dan dinamika dalam dunia kejaksaan. Materi kedua disampaikan oleh Lilik Hariadi, S.H., M.H., selaku Kasubbid Hubungan Antar Lembaga Pemerintah. Ia menyampaikan sejarah singkat Kejaksaan RI, tugas pokok dan fungsi dalam pemberantasan tindak pidana korupsi, serta struktur organisasi lembaga kejaksaan dari pusat hingga daerah. Ia juga mengingatkan pentingnya integritas dan etika bagi setiap aparat penegak hukum. Mengakhiri kunjungan, para siswa menyaksikan video dokumenter tentang sejarah dan peran Kejaksaan Republik Indonesia. Tayangan ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kontribusi kejaksaan dalam menjaga supremasi hukum di Indonesia. Dengan antusiasme yang tinggi dan partisipasi aktif para siswa, kunjungan studi ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran hukum sejak dini serta membuka wawasan generasi muda terhadap dunia profesi hukum yang berintegritas dan berkeadilan. Kunjungan studi SMAN 46 Jakarta ke Kejaksaan Agung pada 28 Juli 2025 memberikan wawasan tentang profesi jaksa dan peran strategis kehumasan Puspenkum dalam edukasi hukum masyarakat.(Aus) Sumber : Puspenkum Kejagung